Ikhlas dan Tekun saja gak Cukup

Baru dua hari yang lalu saya menulis tentang keadaan Warni, hari ini dia sudah tidak bekerja lagi di rumah dan mudah-mudahan ia sudah berada di tempat tinggalnya di Tegal.

Dilihat dari kasus Warni, ternyata saya memang belum memiliki 'sesuatu' yang dapat menumbuhkan motivasi bekerja dan belajar di hatinya. Baru sehari kerja ia sudah merasa bosan. Mungkin saya di benaknya adalah orang yang sok tahu. Seakan-akan saya yang paling tahu dengan keadaan dirinya sehingga seenaknya saja menasehati dan menyuruh belajar sesuatu yang ia tidak senangi.

Sudahlah, saya rela ia kembali lagi ke Tegal menemani dan merawat anaknya tercinta. Semoga ia mendapatkan pekerjaan yang lebih layak daripada menjadi seorang pembantu rumah tangga. Sukur-sukur niat dan motivasi untuk belajar membaca tumbuh dan beruntung mendapatkan seorang guru membaca.

Ternyata niat yang ikhlas untuk berbuat kebaikan tanpa diiringi pengetahuan yang cukup tentang apa yang akan diperbuatnya, kesabaran untuk melakukan di waktu yang tepat, menghilangkan kesombongan, dan kearifan akan menjadi tidak berguna apabila perbuatan baik itu malah tidak dapat dilaksanakan.

Tampaknya jalan untuk menjadi tenaga pendidik yang baik diperlukan banyak belajar lagi. Belajar bukan saja menguasai materi yang akan diajarkan tetapi juga belajar cara menyampaikan materi agar materi yang diajarkan mampu diserap dan diterima dengan baik.