Betapa pentingnya kita harus guyub ke tetangga atau warga sekitar, karena ketika kita meninggal adalah tetanggalah yang pertama kali menolong dalam hal pengurusan jenazah.
Kita yang tinggal di daerah perkotaan khususnya di komplek atau town house biasanya sengaja memisahkan diri dengan warga sekitarnya dengan membuat pagar yang kokoh dan tinggi. Kita sendiri suka cuek, risi, dan mungkin tidak suka ketika ada surat mohon sumbangan untuk renovasi/kegiatan masjid, perbaikan fasilitas sosial/umum, acara warga penduduk sekitar.
Saya baru sadar, ketika seseorang meninggal keluarga terdekat biasanya larut dalam kesedihan yang luar biasa. Sehingga biasanya suka terlupakan dalam hal pengurusan jenazah itu sendiri yang memang sangat penting.
Walau saudara-saudara terdekat toh pada akhirnya cepat datang dan membantu keluarga duka. Namun ternyata warga sekitar lah yang pertama kali membantu memasang bendera kuning, meminjamkan buku yasiin, menyiapkan bak pemandian jenazah, mengatur lalu lintas, hingga mensholatkan jenazah di musholla atau masjid yang jarang kita datangi. Bahkan jika dikuburkan di tanah wakaf, mereka pun gotong royong menggali lobang untuk liang lahat.
Pelajaran buat kita bersama semoga nanti jangan sampai ada EO untuk pengurusan jenazah.... karena kita tidak dekat dan guyup ke tetangga dan warga sekitar. Dan menurut saya, salah satu langkah awal agar kita dekat dan guyub ke tetangga adalah dengan rajin sholat subuh dan maghrib atau isya' di masjid/musholla sekitar rumah.
Kita yang tinggal di daerah perkotaan khususnya di komplek atau town house biasanya sengaja memisahkan diri dengan warga sekitarnya dengan membuat pagar yang kokoh dan tinggi. Kita sendiri suka cuek, risi, dan mungkin tidak suka ketika ada surat mohon sumbangan untuk renovasi/kegiatan masjid, perbaikan fasilitas sosial/umum, acara warga penduduk sekitar.
Saya baru sadar, ketika seseorang meninggal keluarga terdekat biasanya larut dalam kesedihan yang luar biasa. Sehingga biasanya suka terlupakan dalam hal pengurusan jenazah itu sendiri yang memang sangat penting.
Walau saudara-saudara terdekat toh pada akhirnya cepat datang dan membantu keluarga duka. Namun ternyata warga sekitar lah yang pertama kali membantu memasang bendera kuning, meminjamkan buku yasiin, menyiapkan bak pemandian jenazah, mengatur lalu lintas, hingga mensholatkan jenazah di musholla atau masjid yang jarang kita datangi. Bahkan jika dikuburkan di tanah wakaf, mereka pun gotong royong menggali lobang untuk liang lahat.
Pelajaran buat kita bersama semoga nanti jangan sampai ada EO untuk pengurusan jenazah.... karena kita tidak dekat dan guyup ke tetangga dan warga sekitar. Dan menurut saya, salah satu langkah awal agar kita dekat dan guyub ke tetangga adalah dengan rajin sholat subuh dan maghrib atau isya' di masjid/musholla sekitar rumah.