ASI (Air Susu Ibu) memang tiada duanya. Dengan ASI hubungan bayi, ibu, dan ayah menjadi sangat harmonis. ASI ekslusif bikin bayi jadi lebih tahan dari serangan penyakit. Alhamdulillaah, anakku sampai saat ini sehat dan gemuk berkat asi.
Sedikit cerita, sewaktu Rani lahir, hingga hari ke-5 ASI istriku tidak keluar. Sebenarnya dari hari pertama kelahiran, hampir setiap jam istriku netein sebagai usaha agar ASI segera keluar. Pada hari ketiga istriku tetap berusaha memberikan ASI. Dari jam 10 malam sampai jam 3 pagi Rani ditetein. Namun apa boleh buat ASI tidak keluar. Nah pas tengah malam, kebetulan kita ngobrol sama suster jaga di RS Pondok Indah. Katanya, babynya dikasih formula aja biar dia bisa tidur. Jadi ibunya juga bisa tidur dan gak stress. Hingga akhirnya ASInya keluar. Nah begonya kita iya aja karena sudah gak tega 3 hari gak ada asupan apapun buat Rani.
Pas pulang ke rumah, ASI juga gak keluar. Akibat bingung dan takut kenapa-kenapa akhirnya dikasih susu formula lagi. Kami pun terus saja begitu hingga hari kelima. Di hari kelima itulah kami bertemu dengan dokter karel sta di RSPI. Setelah dia tahu kalau Rani dapet formula, dia marah luar biasa. Katanya "ASI itu masalah pikiran. Anakmu bukan anak SAPI". Hahaha... Mau konsultasi malah dimarahin, tetapi akhirnya kami sadar memang harus "TEGA".
Sesampainya dirumah, istriku dan Rani sama-sama berjuang agar ASI keluar. Setiap Rani nangis karena haus langsung ditetein, tanpa menyentuh susu formula sama sekali. Rani terus menangis dan istirahat sebentar saja. Perjuangannya dari jam 11 siang sampai jam 12.30 malam. Akhirnya karena capek Rani tertidur. Istriku menangis karena gak tega. Saya juga bingung gak tau bagaimana? Rani badannya lemas dan kalau dipegang pahanya sepertinya lembek sekali akibat tenaganya sudah habis. Dari siang sampai malam hanya buang air satu kali dan pipis satu kali itu pun kuning sekali pipisnya.
Alhamdulillah, akhirnya keajaiban datang, pagi harinya sekitar jam 8 ASI-nya keluar. Kolostrum sepertinya warnanya kuning tua. Rani pun sudah bisa lebih tenang setiap ditetein.
Sampai sekarang, walau istriku sudah kerja lagi, Rani tetap dapat ASI ekslusif karena istriku tetap memompa ASInya ketika kerja. Oya tips dariku buat ibu-ibu yang sedang menyusui atau yang akan menyusui. Kalau haus minum sebanyak mungkin SUSU. Istriku bawa SUSU Ultra 3 sampai 5 kotak ke kantor. Terus setiap sarapan, makan siang, dan makan malam makanlah sayuran "DAUN KATUP". Sekali makan 2 ikat. Jadi porsinya BESAR. Sebelumnya, makan daun katup tapi porsinya sedikit, ASI yang keluar pun biasa saja. Sekarang walau sudah diminum Rani di rumah atau sudah diperas di kantor, ASInya cepat penuh lagi. :-D
Niat kami ASI eksklusif sampai 6 bulan dan Rani tetep dapat ASI sampai umur 2 tahun.
*semangat banget ceritanya hehehe*
Sedikit cerita, sewaktu Rani lahir, hingga hari ke-5 ASI istriku tidak keluar. Sebenarnya dari hari pertama kelahiran, hampir setiap jam istriku netein sebagai usaha agar ASI segera keluar. Pada hari ketiga istriku tetap berusaha memberikan ASI. Dari jam 10 malam sampai jam 3 pagi Rani ditetein. Namun apa boleh buat ASI tidak keluar. Nah pas tengah malam, kebetulan kita ngobrol sama suster jaga di RS Pondok Indah. Katanya, babynya dikasih formula aja biar dia bisa tidur. Jadi ibunya juga bisa tidur dan gak stress. Hingga akhirnya ASInya keluar. Nah begonya kita iya aja karena sudah gak tega 3 hari gak ada asupan apapun buat Rani.
Pas pulang ke rumah, ASI juga gak keluar. Akibat bingung dan takut kenapa-kenapa akhirnya dikasih susu formula lagi. Kami pun terus saja begitu hingga hari kelima. Di hari kelima itulah kami bertemu dengan dokter karel sta di RSPI. Setelah dia tahu kalau Rani dapet formula, dia marah luar biasa. Katanya "ASI itu masalah pikiran. Anakmu bukan anak SAPI". Hahaha... Mau konsultasi malah dimarahin, tetapi akhirnya kami sadar memang harus "TEGA".
Sesampainya dirumah, istriku dan Rani sama-sama berjuang agar ASI keluar. Setiap Rani nangis karena haus langsung ditetein, tanpa menyentuh susu formula sama sekali. Rani terus menangis dan istirahat sebentar saja. Perjuangannya dari jam 11 siang sampai jam 12.30 malam. Akhirnya karena capek Rani tertidur. Istriku menangis karena gak tega. Saya juga bingung gak tau bagaimana? Rani badannya lemas dan kalau dipegang pahanya sepertinya lembek sekali akibat tenaganya sudah habis. Dari siang sampai malam hanya buang air satu kali dan pipis satu kali itu pun kuning sekali pipisnya.
Alhamdulillah, akhirnya keajaiban datang, pagi harinya sekitar jam 8 ASI-nya keluar. Kolostrum sepertinya warnanya kuning tua. Rani pun sudah bisa lebih tenang setiap ditetein.
Sampai sekarang, walau istriku sudah kerja lagi, Rani tetap dapat ASI ekslusif karena istriku tetap memompa ASInya ketika kerja. Oya tips dariku buat ibu-ibu yang sedang menyusui atau yang akan menyusui. Kalau haus minum sebanyak mungkin SUSU. Istriku bawa SUSU Ultra 3 sampai 5 kotak ke kantor. Terus setiap sarapan, makan siang, dan makan malam makanlah sayuran "DAUN KATUP". Sekali makan 2 ikat. Jadi porsinya BESAR. Sebelumnya, makan daun katup tapi porsinya sedikit, ASI yang keluar pun biasa saja. Sekarang walau sudah diminum Rani di rumah atau sudah diperas di kantor, ASInya cepat penuh lagi. :-D
Niat kami ASI eksklusif sampai 6 bulan dan Rani tetep dapat ASI sampai umur 2 tahun.
- Itu aja deh... jadi kalau jadi Ibu yang baik:
- Harus memberikan ASI Eksklusif
- ASI itu perjuangan
- ASI buat keluarga menjadi lebih harmonis
- Minum Susu dan Daun Katup dalam porsi besar (2 ikat) agar ASI menjadi banyak
*semangat banget ceritanya hehehe*