Jadi Marketer

Hingga saat ini, orang yang paling ingin saya hindari adalah seorang sales. Dilalahnya sekarang saya malah ditempatkan di divisi marketing. Artinya saat ini saya harus mampu mendapatkan pelanggan-pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan-pelanggan lama kantor saya.

Setelah beberapa hari terakhir mengikuti para senior, ternyata menjadi marketing memang susah. Saya terpaksa ikut menghirup asap rokok yang terbakar dari batang rokok pelanggan atau yang keluar dari mulut mereka. Baju jadi bau, kepala jadi pusing, sukur aja sampai sekarang belum ada pelanggan yang suka minam-minum *sensor*. Belum lagi melihat tingkah laku para pegawai negeri. Suer, saking jengkelinnya saya malah suka ketawa sendiri kalau lihat mereka sudah berjalan, bicara, merokok, dan melihat gerak-gerik mereka yang kesannya mualas banget (gak semua pegawai negeri kayak gitu loh). Pokoknya malah jadi lucu. Tapi pernah satu atau dua kali bertemu dengan pelanggan yang alim. Niatnya mau menawarkan jasa kantor malah diceramahi agama. Seru juga hehe...

Berhubung hingga saat ini saya belum satu pun pelanggan yang berhasil saya gaet, tampaknya saya harus lebih memperbanyak teman (kenalan) dan memperdalam ilmu dari para senior. Menjadi marketing itu memang seni dalam berhubungan dengan orang banyak.

;-)