Gong Xi Fat Chai

Alhamdulillaah bisa jalan-jalan lagi dalam rangka hunting walau masih belum punya kamera *kecian deh*. Bertepatan dengan Hari Raya Imlek (18/02/07), saya, Apit, dan Uyo mengunjungi Vihara Dharma Sakti di Petak Sembilan Glodok. Buat saya pribadi, kunjungan ini merupakan pengalaman pertama dan sangat menyenangkan. Teriknya sengatan matahari yang membuat kulit terbakar justru menjadi pembakar semangat dalam mengikuti ritual dan kegiatan yang ada di Vihara tersebut. Oya, semua foto yang saya tampilkan di sini adalah dijepret dan milik Apit. *masih sirik sama D70 Apit n Uyo :p*

Vihara Dharma Sakti

Kami sampai di Viraha ketika matahari hampir berada di atas kepala. Ketika kami datang, halaman Vihara sudah disesaki pengemis-pengemis yang mengharapkan angpao dari jemaat Vihara. Sungguh pemandangan yang luar biasa karena hampir semua yang terlihat oleh saya hanyalah para pengemis dan gelandangan. Mereka pun rela berpanas-panasan. Hebatnya, banyak dari mereka sudah mengantisipasi teriknya matahari dengan membawa payung serta makanan dan minuman secukupnya.

pengemis

Vihara yang mulai dibangun kembali sejak tahun 1972 itu sebenarnya terdiri dari beberapa bagian rumah ibadah. Seharusnya kami menanyakan fungsi dari masing-masing bangunan tersebut. Namun, insting wartawan yang tidak peka dan tidak terasah membuat kami malas menanyakan lebih jauh sejarah klenteng tua tersebut. Kami lebih tertarik momen-momen menarik yang ada di sekitar kami untuk diabadikan. Semoga foto-foto di bawah ini dapat bercerita sesuai dengan penafsiran Anda masing-masing.

Lilin dan sesaji di depan para Dewa-Dewa


Berharap Rejeki Berlimpah dan Kesejahteraan di Tahun Babi


Suasana Klenteng

Suasana Klenteng yang ramai dikunjungi Jemaat, Wartawan, Turis Asing, Pengemis, dan... tentu saja Fotografer

Barongsai

Bukan imlek namanya jika gak ada atraksi Barongsai yang menawan dan bertenaga. Setelah berjuang melawan asap di dalam klenteng akhirnya kami pun tidak kuat lagi akibat mata yang perih, nafas sesak, dan hidung yang mulai meler. Ketika keluar ternyata atraksi Barongsai baru saja dimulai. Saat itu hanya ada dua Barongsai yang sedang beratraksi. Walau hanya dua Barongsai tetapi sudah cukup membuat saya terkagum-kagum.

Pada atraksi tersebut setiap Barongsai dimainkan oleh dua orang penari dan sewaktu-waktu dapat digantikan oleh pemain lainnya. Pertunjukan juga diiringi musik khas Tionghoa. Semua alat musik pengiringnya adalah alat musik yang dipukul. Para pemainnya pun memukul dengan penuh energi dan semangat.

Atraksi


Barongsai juga Manusia


Pukul yang keras!


Interesting Things

Bocah-bocah

Hari Raya memang memberikan kebahagiaan dan keberuntungan bagi sebagian bocah-bocah namun tidak bagi sebagian lainnya. Namun dari yang tidak beruntung masih ada kok yang bisa tersenyum lepas...

Manis

Oh ternyata ada makhluk manis di antara kerumunan penonton Barongsai :-D


manis

On The Way Home

Rasa lelah dan lapar membuat kami memutuskan pulang. Kami pun berjalan kaki dari Klenteng ke Stasion Kota. Di sepanjang trotoar kami menjumpai beberapa pelukis jalanan. Lukisan yang ditawarkan berupa potret tokoh-tokoh nasional, artis lokal dan internasional, dan termasuk foto yang kita bawa dan diberikan kepada mereka agar dilukis. Tampaknya mayoritas para pelukis itu objek favoritnya adalah wanita :-)

Sesampainya di depan Gedung Museum Bank Mandiri, langkah kami malah tertahan dan justru berbelok memasuki gedung tua peninggalan Kolonial Belanda tersebut. Kami memutuskan untuk menonton pameran 1000 foto. Setelah membayar 2000 perak perorang kami pun menikmati jepretan-jepretan para fotografer profesional. Banyak foto-foto yang memang luar biasa tapi gak sedikit loh yang menurut saya gak ada gregetnya. Foto yang dipamerkan jumlahnya sangat banyak. Sepertinya melihat semua foto-foto yang dipamerkan lebih melelahkan daripada hunting lansung :-D

Saya sedang menikmati foto landscape pemandangan taman nasional Bromo Semeru Tengger

lelah bin capek

Rasa lelah seketika hilang setelah kami naik kuda-kudaan. Hore! Asyik seru banget!!! :-D

What's Next

Okay, what's next place or occasion? Hmm yang jelas, saya harus punya kamera dulu :p Kedua harus ada di keluar kota. Ketiga harus siap-siap izin cuti.... Tunggu aza deh tanggal mainnya