Macet Banget di Margonda

Baru saja sampai di rumah setelah terjebak kemacetan di Jalan Margonda Raya Depok. Saya mulai terjebak kemacetan di depan Gang Kober tempat di mana para Mahasiswa UI turun atau naik bis.

Awalnya saya kira hanya kemacetan biasa karena memang banyak bis dan angkot berhenti untuk menurunkan atau menaikkan penumpang. Ternyata kemacetan terus berlangsung walau Gang Kober telah dilewati. Mobil berjalan merayap pelan sekali. Kemudian saya menyadari ternyata tidak terdapat bis, angkot, dan kendaraan pribadi lainnya yang berjalan dari Depok menuju ke arah Jakarta di jalur utama Margonda. Banyak para calon penumpang yang mayoritas mahasiswa terlantar akibat tidak terdapat angkutan umum sama sekali.

Akhirnya antrian mobil saya sampai di dekat pintu masuk Universitas Gunadarma. Ternyata para mahasiswa Gunadarma sedang demo kenaikan harga BBM. Mereka menyandera sebuah mobil tangki BBM dan membakar beberapa ban bekas. Mobil tangki BBM tersebut dicat dengan pilox di sana-sini. Terdapat tulisan "SBY+Kalla = Gagal". Jadi keren juga tuh mobil ada grafitinya. Tambah nyeni gitu (pendapat pribadi loh)! Sempat khawatir sih akan terjadi aksi anarkis. Untung saja demostrasi berlangsung dengan aman.

Nah, biar udah 3 hari yang lalu BBM naik, tampaknya masih banyak yang belum menerima kenaikan BBM. Tapi kok saya merasa demo yang dilakukan para mahasiswa Gunadarma sudah kelewatan. Demo malah membuat macet, menelantarkan penumpang angkutan umum, polusi udara akibat ban dibakar dan tentunya konsumsi BBM jauh lebih boros.

Saya memang terpaksa harus mengikat ikat pinggang lebih kencang lagi dengan melambungnya harga BBM. Tetapi saya mendukung sepenuhnya keputusan pemerintah menaikkan harga BBM. Lagipula, tampaknya pemerintah sudah semakin kebal dengan demo yang berlangsung hampir setiap hari. Seharusnya mahasiswa lebih kreatip dalam mencari ide untuk mengaspirasikan pendapatnya. Demo silakan saja, tapi justru jangan menyusahkan orang lain. Demo yang mengandalkan kekerasan dan ancaman hanya menyusahkan dan membuang-buang energi saja. Lebih baik memanfaatkan energi itu untuk bekerja lebih keras lagi dalam mencari nafkah atau belajar lebih giat lagi bagi para mahasiswa.

Peace buat para mahasiswa yo!

;-)